Peluncuran jejaring IWWASH ini yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yaitu Universal Access Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019 melalui penyediaan akses air minum dan sanitasi 100% bagi seluruh rakyat Indonesia.
JAKARTA (18 Februari 2015) – Dua puluh dua (22) organisasi perempuan Muslim dari seluruh Indonesia hari ini mengumumkan jejaring untuk bergiat dalam perawatan atas air bersih, sanitasi dan bidang pendidikan kebersihan untuk semua.Adapun nama jejaring tersebut disepakati dengan nama Indonesia Women for Water, Sanitation, and Hygiene disingkat IWWASH.IWWASH dibentuk untuk menghubungkan Muslimah (para perempuan Muslim), dengan kebersamaan kami dapat menggerakkan masyarakat dalam menjada air bersih, toilet yang memadai, dan mendidik dan berbagi bersama masyarakat tentang perawatan air dengan berlandaskan ajaran Islam.Atas inisiatif Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional didukung oleh Alliance of Religions and Conservation dan Valley Foundation, pada akhir tahun 2014, 12 organisasi perempuan berkomitmen untuk membentuk jejaring yang diberi nama Indonesian Women for Water, Sanitation, and Hygiene(IWWASH). Hingga saat diluncurkan (dua bulan kemudian), jumlahnya bertambah hingga 22 organisasi.
Pengumuman jejaring ini diluncurkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, yang diwakili oleh Direktur Direktur Penyehatan Lingkungan, drh. Wilfried Purba, (Rabu, 18/2) di Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan mengatakan bahwa studi yang dilakukan beberapa dekade terakhir membuktikan bahwa ada hubungan positif yang kuat antara perhatian pada jender dan partisipasi kaum perempuan dengan tingkat keberhasilan program dan keberlanjutan pengelolaan air dan sanitasi. Secara global berbagai pertemuan international merekomendasikan pentingnya partisipasi dan keterlibatan kaum perempuan dalam penanganan air dan sanitasi.
”Peran wanita sangat penting untuk dikedepankan. Selain karena sekitar separuh dari penduduk Indonesia adalah wanita, juga wanita berperan penting sebagai centre of life dalam keluarga. Wanita yang menjadi manajer dalam rumah tangga, wanita yang menjadi contoh teladan bagi anak-anaknya dan keluarga,” ungkap Nila.
Oleh karena itu, ia sangat menyambut baik peluncuran jejaring IWWASH ini yang sejalan dengan upaya promotif-preventif yang menjadi target nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yaitu Universal Access Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019 melalui penyediaan akses air minum dan sanitasi 100% bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain peluncuran jejaring, pada tempat yang sama juga diadakan seminar bertajuk: ”Air, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Islam,” yang menghadirkan pembicara dan tokoh nasional dan internasional, yaitu Prof Dr. Didin Hafidhuddin (tokoh Islam dan Ketua Baznas), dan Dr. Husna Ahmad tokoh perempuan internasional yang mewakili Alliance of Religions and Conservation dari United Kingdom yang memaparkan tentangp engalaman beliau dalam program air, sanitasi dan kesehatan lingkungan di beberapa negara lain.
”Indonesia sebagai negara besar dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, mempunyai peran penting sebagai garda terdepan keteladanan memelihara lingkungan,” kata Dr. Fachruddin Mangunjaya, pakar konservasi lingkungan, Wakil Ketua Pusat Pengajian Islam UNAS yang membantu pula inisiatif ini dengan jejaring internasional.
”Selain itu negara ini juga tengah menghadapi tantangan pembangunan dan upaya memberdayakan masyarakat terutama dalam mengelola persoalan air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan.”
”Jejaring IWWASH dibentuk untuk mewujudkan sinergitas organisasi perempuan Indonesia, khususnya organisasi Muslimah, dalam upaya pengembangan dan penerapan konservasi sumberdaya air, sanitasi dan higiene yang berlandaskan Islam. Salah satu misinya adalah ?Menjalin silaturrahim sekaligus bersinergi dalam kegiatan-kegitan terkait dengan ketersediaan air bersih, sanitasi dan hygiene guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat serta kesejahteraan bangsa,” papar Prof. Ernawati Sinaga, Ketua LPPM Universitas Nasional.
Menurutnya kegiatan ini diharapkan akan dapat membangun kemitraan dan mendorong pengembangan aktivitas,khususnya para perempuan Indonesia, dalam konservasi sumberdaya air, sanitasi dan hygiene di Indonesia.
”Diharapkan melalui jejaring ini, akan ada sinergitas dan semangat para Muslimah untuk bergerak di bidang pendidikan masyarakat dan penanaman nilai nilai Islam terutama dalam konservasi air, sanitasi dan kesehatan lingkungan. Islam mengajarkan perawatan lingkungan yang baik,dan melaksanakan ajaran berdasarkan syariat, pasti memiliki nilai ibadah,” ujar Prof. Ernawati Sinaga, Ketua LPPM Universitas Nasional yang juga sekaligus inisiator kegiatan ini.
Kontak:
Universitas Nasional Public Relations (PR) Manager, Dian Metha A (pr@civitas.unas.ac.id) +6281584366610
Universitas Nasional, Pusat Pengajian Islam, Fachruddin Mangunjaya (fmangunjaya@civitas.unas.ac.id) +628129733393
ARC: communications director, Victoria Finlay (victoriaf@arcworld.org) +44 1225 758004
Catatan untuk Editor:
Program Air,Sanitasi, dan Higiene yang juga dikenal dengan WASH (Water, Sanitatian, and Hygiene) merupakan program global yang dilaksanakan baik oleh badan-badan dunia maupun negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang dikaitkan dengan pencapaian MDG?s (Millenium Development Goals). Dalam rangka MDGs 2015, Indonesia mendapat amanat agar bisa memenuhi pelayanan air minum sebesar 68,87% dan sanitasi layak sebesar 62,41. Selanjutnya tentu saja diharapkan satu waktu nanti, 100% rakyat Indonesia akan dapat menikmati pelayanan air minum dan sanitasi layak. Misi jejaring IWWASH kedepan adalah bersinergi membantu penguatan masyarakat secara partisipatif serta mendorong dan menyokong realisasi program pemerintah untuk mencapai pelayanan masayarakat sehat sejahtera, terutama di bidang penyediaan air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Saat ini, dengan populasi sebesar 250 juta orang pada tahun 2014, Indonesia merupakan negara dengan populasi tertinggi keempat di dunia, dimana 84 juta diantaranya adalah anak-anak. Data yang dilansir dari World Bank tahun 2014, menyebutkan, 2,5 miliyar orang tidak memiliki akses layanan sanitasi. Ini artinya 1/3 dari populasi dunia. Dan 660 juta diantaranya, tinggal di Asia Timur dan Pasifik (termasuk Indonesia). Sedangkan, World Bank Water Sanitation Program (WSP) pada 2013 lalu menyebutkan, Indonesia berada di urutan kedua di dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk.
Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman berkontribusi terhadap 88 persen kematian anak akibat diare di seluruh dunia. Di Indonesia, diare masih merupakan penyebab utama kematian anak berusia di bawah lima tahun. Peran penting kebersihan sering diabaikan. Kematian dan penyakit yang disebabkan oleh diare pada umumnya dapat dicegah.
IWWASH Indonesian Women for Water Sanitation and Hygiene
Didirikan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 16 September 2014. IWWASH dimulai dengan inisatif jejaring 16 organisasi wanita Muslim berbagi dalam visi bersama untuk meningkatkan WASH diseluruh negeri berlandaskan ajaran Islam.Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di www.iwwash.net. Berikut ini adalah anggota jejaring hingga17 Februari 2015:
1. PP Muslimat NU
2. PP Wanita Islam
3. LPPM Universitas Nasional
4. Universitas Al Azhar Indonesia
5. Muslimat Center Dewan Da?wahIslamiah Indonesia
6. Persaudaraan Muslimah (SALIMAH)
7. PP Persistri (Persatuan Islam Istri)
8. PP Muslimat Dewan Da?wah (MDDII)
9. Baitul Mal Wattamwil (BMT) Bumi
10. WanitaPersatuanUmat Islam (PUI)
11. ISWI (IkatanSarjanaWanita Indonesia)
12. YayasanCikal Madani
13. Pusat PengembanganSumberdayaWanita (PPSW)
14. LPPM Institute SainsTeknologi Al-Kamal
15. PKK PasarMinggu, Jakarta Selatan
16. PKK KelurahanRawajati-(Kampung Agro WisataRawajati)
17. PKK Jatipadang
18. PKK Kel. Tanah BaruKec. Pancoran Mas Depok
19. LPPM Universitas Pancasila
20. LPPM Institute Sains&Teknologi Nasional (ISTN)
UNIVERSITAS NASIONAL
Universitas Nasional (selanjutnya disebut UNAS) adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di Jakarta dan kedua tertua di Indonesia. Didirikan pada tanggal 15 Oktober 1949 atas prakarsa tokoh-tokoh terkemuka yang berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK). UNAS lahir ditengah revolusi fisik perjuangan kemerdekaan, UNAS menjadi salah satu ?Benteng terdepan? perjuangan rakyat Indonesia di Jakarta. Saat ini UNAS memiliki sembilan fakultas dengan 35 program studi. Berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh civitas akademika Universitas Nasional, baik di bidang sosial politik dan budaya, lingkungan hidup maupun di bidang sains dan teknologi.www.unas.ac.id
Alliance of Religions and Conservation (ARC)
ARC adalah lembaga sekular yang membantu agama-agama dunia untuk mengembangkan program lingkungan mereka (berdasarkan keimanan dan keyakinan masing-masing) dan berhubungan dengan kelompok organisasi tidak berbasis keagamaan. Didirikan oleh HRH Prince Philip sejak tahun 1995. www.arcworld.org
The Valley Foundation
The Valley Foundation didirikan tahun 2009 mempunyai visi dengan prektek sanitasi yang baik dan air yang bersih merupakan hal yang esensial dalam kesehatan kehidupan. Pendanaan dari mereka dapat membantu kegiatan ini.http://www.valleyfoundation.nl/contact.html
No Comments