JAKARTA (UNAS) – Iwwash melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Nasional dan Global One – sebuah Non Government Organization (NGO) yang bergerak antara lain di bidang kemanusiaan, air, sanitasi dan higienitas (Water, Sanitation and Hygiene/ WASH) yang berbasis di London, Inggris. Global One memberikan hibah kepada Universitas Nasional untuk menjalankan program-program terkait dengan WASH. Penandatangan ini merupakan bukti kepercayaan pihak Internasional kepada Universitas Nasional akan komitmen dan integritasnya dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Penandatangan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Dr. Eko Sugiyanto, M.Si, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Ernawati Sinaga serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Zainul Djumadin, M.Si, dan Asia Programme Manager Global One, Shanza Ali, di Grand Kemang, Jakarta, Jumat (22/1). Selain itu, hadir pula Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia, Dr. Hayu Prabowo dan Chief Water, Sanitation and Hygiene UNICEF, Aidan Cronin serta para pimpinan fakultas Universitas Nasional lainnya.
Ke depannya, Universitas Nasional dan Global One akan menjalankan program-program yang berkaitan dengan masalah air, sanitasi dan higienitas. Kampanye ini akan dikaitkan dengan nilai-nilai agama yang diharapkan dapat lebih diterima oleh masyarakat di Indonesia yang mayoritas beragama muslim. Oleh karena itu, Global One juga menggandeng Indonesia Women for Water, Sanitation and Hygiene (IWWASH) – sebuah jejaring perempuan yang bergerak di bidang WASH dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
‘’Global One bukan organisasi asing bagi Universitas Nasional. Sebelumnya kita sudah pernah membuat kolaborasi untuk konservasi lingkungan dan mendorong terbentuknya IWWASH (Indonesia Woman for Water, Sanitation and Hygiene). Dengan kerjasama ini, membuktikan bahwa Universitas Nasional cukup dipandang oleh organisasi Internasional khususnya konsistensi dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi,’’ ungkap Prof. Ernawati.
Bagi Global One, Indonesia merupakan pilot project dari program yang akan dijalankan di empat negara. Negara lain adalah Bangladesh, Pakistan dan India dan masalah WASH merupakan masalah penting yang menjadi fokus dari organisasi ini.
‘’Kami melihat ada gap yang cukup besar untuk permasalahan WASH. Padahal Islam punya solusinya. Kami ingin dapat menghapus gap itu melalui pendekatan agama. Karena itu, Indonesia merupakan prioritas dari program WASH yang akan kami jalani, karena merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dan kami percaya Universitas Nasional dapat membantu kami mewujudkannya,’’ ungkap Asia Programme Manager, Global One, Shanza Ali pada kesempatan yang sama.
Wakil Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional, Dr. Fachruddin Mangunjaya menambahkan, Universitas Nasional telah menyiapkan program-program untuk implementasi kerjasama dengan Global One. Antara lain melakukan sosialisasi dan melatih (Training of Trainer/ ToT) kepada para pimpinan pesantren dan masjid. Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang besar tidak hanya bagi masyarakat, namun juga bangsa dan negara.
‘’Kegiatan ini turut membantu program pemerintah dan Sustainable Development Goals yang menjadi acuan kerangka pembangunan dunia tahun 2015 – 20130, dimana salah satu goals nya adalah masalah air dan sanitasi, yaitu memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkesinambungan atas air dan sanitasi untuk semua orang. Untuk itu, kita perlu memberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya air dan sanitasi terlebih dahulu. Antara lain melalui pendekatan agama,’’ ungkap Fachruddin. (*mth)
No Comments